Judul buku : Telaah Ulang Wacana Seksualitas
Editor : Mochamad Sodik
Penerbit : PSW IAIN Sunan Kalijaga, Depag RI dan McGill-IISEP-CIDA
Tahun Terbit : 2004 (Cetakan Pertama)
Dominasi kebudayaan atas kebudayaan lain seringkali melahirkan beragam ketimpangan. Bentuk ketimpangan itu dapat muncul dengan wujud “samar-samar” sampai bentuk yang sangat kasar. Manifestasi ketimpangan juga dapat berada pada semua aspek kehidupan, termasuk dalam wilayah keagamaan. Ketimpangan yang terjadi itu seringkali berakar dari pemaknaan dan pemahaman seseorang tentang sesuatu yang diyakininya. Gambaran bias gender ternyata banyak ditemukan di segenap aspek pemikiran dan kehidupan kaum muslimin. Syu’bah Asa misalnya, menemukan “sosok perempuan yang terpinggirkan” dalam pembahasan fiqih yang diajarkan di pesantren dan lembaga keagamaan. Secara lebih spesifik, bidang tafsir juga tidak luput dari penafsiran yang bias gender. Dan itu masih mengandung kedudukan perempuan belum memperoleh perhatian secara wajar.
Di sinilah pentingnya pemahaman konsep kesetaraan dan kemitrasejajaran hubungan suami istri agar tidak terjadi pemaksaan kehendak kepada pihak yang lemah. Keadilan adalah terpenuhinya hak bagi yang memiliki secara sah. Yang jika dilihat itu dari sudut pandang orang lain merupakan kewajiban. Hak dan kewajiban erat kaitannya dengan prinsip keadilan yang merupakan salah satu tiang pokok ajaran Islam. Demikian, buku ini hadir dengan semangat empati kemanusiaan, membela kaum yang sering dirugikan, yang kebetulan mereka itu adalah kaum perempuan. Wallahu a’lam bi al-sawab.